Setiap guru mungkin ingin di sukai murid-muridnya, namun bagaimana jika muridnya jatuh cinta pada gurunya? mungkin inilah yang menjadi tanda tanya besar dalam diri saya. Apakah saya salah dalam bersikap kepada murid hingga ada seorang murid yang berkeinginan menjadikan saya pacarnya wekekekekek.
Bagaimana metode mengajar saya sampai bisa ada murid yang berani mengirimkan surat cintanya. Awalnya saya anggap ini hanya candaan anak-anak, dan saat itu saya tidak terlalu menganggapnya serius. Namun apa yang terjadi ternyata sang murid berani datang kerumah dan meminta jawaban cintanya dari saya wakakakakkakakaka jelas saya menahan tawa saat itu dihadapannya. Rey namanya ia anak murid yang awalnya tak menyukai Belajar kimia yang saya ajar. Namun belakangan ia sepertinya lebih bersemangat mengikuti pelajaran saya.
Saat itu ia meminta saya agar mau nonton di bioskop bersamanya hehehheheeh terang saja saya menolaknya. Namun apa yang terjadi ternyata ia datang kerumah saya. ”Bu, bagaimana jawabanya?” dengan malu-malu ia bertanya
“Rey, kamu panggil saya saja Ibu, kok bisa-bisanya kamu kirim surat cinta?” saya mencoba bertanya tanpa menghakimi “kamu tahu arti Ibu itu apa? artinya saya ini kamu anggap orangtua. Adakah anak yang pacarin Ibunya?” tanya saya ketika itu
“Kalau gitu saya panggil nama ya Bu?”
“Berani kamu panggil saya nama di depan teman-teman kamu?atau di depan guru-guru yang lain?” saya lihat Rey mengelengkan kepalanya “Kalau begitu, saya tidak mau jadi pacar kamu.”
“”Kalau saya panggil nama Ibu didepan teman dan guru-guru yang lain, Ibu mau terima saya jadi pacar ibu?” tanyanya lagi
“Tidak! saya tidak mungkin pacaran dengan murid saya sendiri ataupun mantan murid saya.”
Kejadian itu kira-kira 10 tahun yang lalu, dan ternyata bukan hanya seorang murid tetapi ada lagi setelah Rey. Cinta memang tak pernah kenal tua muda, kaya miskin, jelek ataupun cakep jika panah asmara telah tertusuk tak ada yang mampu menolahknya. Untuk pengalaman saya itu, saya anggap sebagai cinta monyet anak-anak remaja seusianya. Mungkin karena kekaguman mereka yang membuat mereka jatuh hati pada saya.
Sekarang mungkin ada banyak kisah seorang murid yang jatuh hati pada gurunya seperti kisah-kisah di sinetron. Kisah sinetron seperti ini yang jika ditonton menginspirasi anak-anak remaja kita, terbuai dengan cerita manis. Dimana seorang murid jatuh hati pada gurunya yang tampan atau cantik dan mereka akhirnya bisa saling jatuh cinta. Walau sebenar-benarnya cinta tak ada yang melarang, siapa saja berhak untuk merasakan cinta.
Tapi pikirkanlah sebelum benar-benar cinta, murnikah cinta yang kita rasakan? Bisa saja rasa itu hanya kekaguman, ketertarikan, atau bahkan hanya nafsu yang pada akhirnya bisa kita hindari untuk tidak merubahnya menjadi cinta ataupun cinta buta.
Bagaimana dengan kita jika kita memiliki anak remaja yang mengalami hal sama seperti murid saya itu. Apa yang akan kita lakukan jika kita mengetahui anak kita jatuh hati pada sang Guru? Relakah. Bagaimana menurut anda? menurut saya tidak rela, bagaimana mungkin anak remaja kita yang masih SMA ataupun SMP jatuh hati pada orang yang usianya jauh lebih tua dari dirinya.
Penulis : Syasya
Ibu 2 putri,menetap sementara di negri orang, selalu merindukan tanah air.
Sungnam-Si Korea, 25.02-2012
0 komentar:
Post a Comment
Baca Dulu Sebelum Komentar :
1. Gunakan Anonymous jika tidak mempunyai Blog/Web
2. Gunakan Nama/Url Jika Mempunyai Web/Blog
3. Gunakan Google Account Jika Sobat Blogger Juga
Selamat Menikmati Menu Kami........