Pembelajaran kooperatif merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur (Anita, 2008:12). Selanjutnya Isjoni (2010:12) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Tahap dan Aktifitas Guru dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin
Menurut Slavin dalam Isjoni (2010:12) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Kelompok heterogen bisa dibentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang agama, sosio-ekonomi dan etnik, serta kemampuan akademik. Dalam hal kemampuan akademik pembelajaran kooperatif biasanya terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan akademis sedang, dan satu orang lainnya dari kelompok berkemampuan akademis kurang (Anita, 2008:41).
Model Pembelajaran Kooperatif ini tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama, dan membantu teman. Dalam pembelajaran ini siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Model Pembelajaran Kooperatif ini banyak digunakan oleh guru sebagai pendidik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan.
Model Pembelajaran Kooperatif ini tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama, dan membantu teman. Dalam pembelajaran ini siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Model Pembelajaran Kooperatif ini banyak digunakan oleh guru sebagai pendidik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan.
izin nyimak kang :) mantap!
ReplyDelete